MISUNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF JIHAD IN ISLAM: CRITICISM OF THE JIHADIST CONCEPT OF JIHAD

  • Muhammad Nurung UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Keywords: misunderstanding, jihad, straightening

Abstract

This research is based on the fact that there are Islamic groups that hold the view that governments in Islamic countries are currently infidels and, therefore, must be fought with armed jihad, then replaced with a caliphate. This research presents the construction of jihadist group thinking related to jihad and then criticizes it. The method used in this research is critical analysis. The data obtained revealed the principles of jihadist thinking about jihad. Next, attack the principles of thought to reveal their weaknesses. This research found that the Jihadist group views the current government in Islamic countries, both the executive, legislative, and judiciary, as well as society in general, as an apostate or infidel government and society. Therefore, it must be faced and replaced with a caliphate through war jihad. This view has several weaknesses. First, viewing the current Islamic government and society as an apostate or infidel government and society is contrary to many verses of the Qur'an and authentic hadith, which emphasize that sinful actions do not cause someone to become an apostate or disbeliever. As long as they do not deny the obligation to apply Islamic teachings in their lives, they remain Muslims and cannot be called apostates. Second, the only way to apply Islamic teachings in life is not through war jihad. Still, other forms of jihad should be prioritized because they are more in line with the fundamental nature of Islamic preaching, which is full of compassion and friendliness. These forms of jihad include jihad with wealth and verbal. Third, the view that it is mandatory to fight against governments that do not implement Islamic law is a view that is contrary to the prohibition on rebelling against Muslim leaders even if they commit disobedience. The community should also straighten out the government if they find them committing immoral acts. Fourth, considering that it is mandatory to fight all infidels without exception is a wrong view and is contrary to the principle of retaliating when opposed. These are some of the weaknesses and misunderstandings of jihadist groups regarding jihad. This misunderstanding must be faced and straightened together, not just the government's obligation. The best model for trying to straighten out this misunderstanding is through dialogue.

Abstract: Penelitian ini dilatar belakangi fakta adanya kelompok Islam yang berpandangan bahwa pemerintahan di negara-negara Islam pada saat ini kafir dan karenya wajib dilawan dengan jihad bersenjata, kemudian diganti dengan khilafah. Penelitian ini bertujuan menampilkan konstruksi pemikiran kelompok Jihadis berkaitan dengan jihad, kemudian mengkritisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis. Data yang diperoleh digunakan untuk mengungkap prinsip-prinsip pemikiran kelomok Jihadis tentang jihad. Selanjutnya mengkritis prinsip-prinsip pemikiran itu guna mengungkap sisi-sisi kelemahannya. Penelitian ini menemukan bahwa kelompok Jihadis memandang bahwa pemeritahan di negara-negara Islam pada saat ini, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif serta masyarakat pada umumunya merupukan pemerintahan dan masyarakat yang murtad atau kafir. Karena itu wajib dihadapi dan diganti dengan khilafah melalui jihad perang.  Pandangan ini memiliki beberapa kelemahan, pertama, memandang pemerintahan dan masyarakat Islam pada saat ini sebagai pemerintahan dan masyarakat yang murtad atau kafir bertentangan dengan banyak ayat Alquran dan hadis sahih yang menegaskan kalau perbuatan dosa tidak menjadi sebab seseorang murtad atau kafir. Selama mereka tidak mengingkari wajibnya menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan maka mereka tetap muslim dan tidak dapat disebut sebagi orang-orang yang murtad. Kedua, untuk menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan tidak satu-satunya jalan hanya dengan jihad perang, tetapi ada jihad-jihad bentuk lain dan itu seharusnya lebih dikedepankan karena lebih sesuai dengan sifat dasar dakwah Islam yang penuh kasih-sayang dan keramah-tamahan. Bentuk-bentuk jihad itu, antara lain jihad dengan harta dan lisan. Ketiga, memandang wajib memerangi pemerintah yang tidak menerapkan syariat Islam merupakan pandangan yang bertentangan dengan larangan memberontak terhadap pemimpin muslim meski mereka melakukan kemaksiatan. Selain itu, adalah kewajiban masyarakat untuk meluruskan pemerintah apabila menemukan mereka melakukan perbuatan maksiat. Keempat, memandang wajib memerangi semua orang kafir tanpa terkecuali merupakan pandangan yang keliru dan bertentangan dengan prinsip agar membals di saat diperangi. Itulah beberapa kelemahan dan kesalahpahaman kelompok Jihadis berkaitan dengan jihad. Keslahpahaman ini tentu harus dihadapi dan diluruskan secara bersama-bersama dan bukan hanya kewajiban pemerintah. Model terbaik dalam upaya meluruskan kesalahpahaman ini adalah dengan dialog.

Kata Kunci:  Kesalahpahaman, Jihad, meluruskan 

CROSSMARK
Published
2023-12-11
DIMENSIONS
Section
Articles